Nama
Mahasiswa : Elfrida Noviana Dewi
Dosen Pengampu
: Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Hari, tanggal
: Rabu, 16 September 2015
Apakah Filsafat Itu?
Pendahuluan
Filsafat itu ada berbagai macam dan semua yang ada di dunia ini dapat kita filsafatkan. Contoh filsafat olahraga, filsafat utara, filsafat
selatan, filsafat tempe, filsafat pendidikan, filsafat seni, filsafat pulpen,
dan lain-lain. Semua filsafat itu memiliki makna
tersendiri. Misalkan filsafat tempe. Tempe tradisional adalah tempe
yang dibungkus daun pisang. Saat menggoreng tempe di dapur, pasti ada
sintaksnya yaitu apakah wajannya menghadap ke bawah atau menghadap ke atas dulu
lalu diberi minyak atau seperti apa. Selain itu, saat memasukkan tempe ke dalam
wajan, dugaanya pasti memasukkan tempenya dimulai dari sisi yang datar di
bawah, baru dibalik sisi lengkung di bawah.
Filsafat membalik tempe
ini ada 1001 macam. Misalnya, menggoreng tempe ada sintaksnya/ urut-urutannya/
logikanya. Menggoreng tempe ini berlaku hukum sebab akibat. Akibat minyak dapat
digoreng adalah ketika minyak terkumpul. Kalau terbalik menempatkan tempatnya
pasti minyak tidak akan terkumpul.
Walaupun mata kuliah ini
adalah filsafat pendidikan matematika. Tetapi, pertama kali perlu dipelajari
mengenai filsafat dulu dan pendidikan matematikia akan dipelajari dengan
mengalir sendirinya. Mata kuliah ini akan diisi dengan refleksi, refleksi
online (comment), tugas, dan ujian. Syarat perlu comment adalah
ikhlas dalam hati (niat, sunguh-sungguh, dan senang) dan ikhlas dalam pikir
(berusaha memahami tulisan). Comment yang baik yaitu yang
menarik, baik menarik karena bagus atau menarik maupun menarik karena
‘nyleneh’.
Dalam mempelajari
filsafat, tidak mungkin ada filsafat kalau tidak membaca. Resep kuliah filsafat
pendidikan matematika adalah baca, baca, baca, dan baca…..BACA..... Orang yang
berfilsafat tidak mungkin kalau dirinya terisolasi dan tidak mau berubah, pasti
dirinya akan selalu berubah. Hak ini karena mereka menganggap ilmu bukan karena
diperintah tapi karena dicari.
Mengenal Filsafat
Objek yang dipelajari
dalam filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada. Yang ada itu jumlahnya
banyak. Semilyar pangkat semilyar itupun belum cukup bagi Anda untuk
menyebutkan tentang apa yang Anda ketahui. Pun sebaliknya. Semilyar pangkat
semilyar itupun Anda pasti belum selesai menyebutkan apa yang Anda tidak
diketahui. Yang tidak diketahui ada bermacam-macam misalkan jauh-dekat,
tinggi-rendah, besar-kecil, dll. Di antara yang banyak itu, ada yang berpotensi
untuk diketahui. Itulah yang disebut dengan yang mungkin ada.
Contoh tanggal lahir
cucu Pak Marsigit. Tanggal lahir itu adalah sesuatu yang tidak ada dalam
pikiran kita. Tanggal lahir itu juga adalah sesuatu yang tidak diketahui tapi
bisa diusahakan untuk diketahui. Itulah yang mungkin ada. Untuk mengetahui
tanggal lahir cucu Pak Marsigit dapat diibaratkan seperti mencari wahyu.
Sebenarnya, setiap saat kita mendapat wahyu. Pada zaman dulu disebut wahyu,
sedangkan sekarang disebut ilmu pengetahuan. Peristiwa mencari wahyu ini harus
fenomenal agar dapat diingat.
Jika dalam mencari
pengetahuan, setiap kali mendapat pengetahuan muncul benjolan
satu pasti sudah banyak benjolan yang didapat sampai saat ini.
Filsafat dipelajari dengan metode hidup menggunakan prinsip-prinsip hidup.
Tulang punggung filsafat adalah komunikasi, sedangkan alat untuk berfilsafat
adalah bahasa analog. Bahasa analog memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari
kiasan. Contoh bahasa analog adalah hati dan pikiran Hati bisa
dimaksud spiritual, Tuhan, doa, dan akhirat; sedangkan pikiran bisa dimaksud
logika, ilmu pengetahuan, dan dunia. Untuk mengenal bahasa analog, kita bisa
sering membaca elegi-elegi. Dengan bahasa analog ini, sesuatu yang sulit
diungkapkan dengan bahasa biasa dapat diungkapkan dengan mudah. Hal ini karena
bahasa bisa terbatas ruang dan waktu. Jadi, untuk memahami filsafat kita perlu
mengenal dan menguasai bahasa analog terlebih dahulu.
0 comments:
Post a Comment