KULIAH TERAKHIR FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA


Dalam kuliah pengganti Filsafat Pendidikan Matematika yang dilaksanakan pada Kamis, 31 Desember 2015 di D07.209 Gedung FMIPA UNY dan diampu oleh Prof. Marsigit, M.A., kami mahasiswa Pendidikan Matematika 2012 mengkaji lebih dalam mengenai pandangan filsafat dalam permasalahan di kehidupan ini. Dalam kuliah ini, kami mengajukan beberapa pertanyaan yang akan dijawab dan dijelaskan oleh Bapak Marsigit.
     Berikut sedikit ulasannya.

§  Bagaimana mengkomunikasikan matematika terhadap siswa pada materi yang abstrak?
Jawabannya adalah sesuai dengan ruang dan waktu. Materi yang abstrak biasanya mulai diajarkan pada siswa SMP dengan kelas yang lebih tinggi dan siswa SMA. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan learning continuou (sekarang akan belajar apa, kemarin telah mempelajari apa, dan besok bermanfaat untuk mempelajari apa).
Kemudian dalam mengkomunikasikan, haruslah memberdayakan siswanya dan berilah kesempatan siswa untuk merefleksikan, dan seterusnya. Guru juga harus dapat memfasilitasi siswa untuk membangun dan mengembangkan ilmunya. Begitu pula pada kuliah filsafat ini, terdapat penugasan refleksi pembelajaran yang dilakukan di luar jam pelajaran. Hal ini akan melatih mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam berfilsafat.

§  Apakah mencari identitas juga termasuk dalam berfilsafat?
Setiap orang yang mencari identitas itu bisa sadar dan bisa saja tidak sadar. Sebagian besar orang mencari identitas dengan tidak menyadarinya. Pasti akan ada hal yang akhirnya membuat identitas pada diri kita muncul. Identitas dapat kita latih dan ada juga yang sudah tertanam pada diri kita sendiri. Sesungguhnya identitas sangatlah berharga bagi kita. Oleh karena itu, sangat perlu kita dalam menjaga identitas yang kita miliki agar dapat menjadi contoh dalam kebaikan.

§  Bagaimana cara mengajarkan metode santifik dengan baik?
Cara mengajarkan metode santifik dengan baik itu belum tentu ada. Di sisi lain, salah satu pengaruh dari metode saintifik adalah orang-orang menjadi royal bertanya dan royal ingin tahu. Semua ingin tahu dan semua ingin bertanya. Cara belajar yang baik itu tergantung ruang dan waktu. Suatu saat anak akan mengerti dengan sendirinya ketika umur mereka memang sudah saatnya untuk mempelajari dan mengetahui sesuatu. Oleh karena itu, bermain dan pertemanan itu penting. Anak dapat belajar sesuatu dari bermain bersama teman-temannya. Tidak harus semua pertanyaan dari anak harus langsung dijawab. Berilah kesempatan bagi anak untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman-pengalaman yang mereka lakukan.

§  Metode pembelajaran matematika seperti apa yang tidak memperbudak siswa?
Jawabannya hanya singkat, yaitu metode yang melayani kebutuhan siswa dan metode yang berorientasi kepada siswa.

§  Bagaimana ciri-ciri orang yang telah menggapai ruang dan waktu?
Sebenarnya, kita sudah menggapai ruang dan waktu walaupun tidak menyadarinya. Batu pun telah menggapai ruang dan waktu. Kesadaran itu sudah terstruktur seperti ilmu, maka ilmu itu diibaratkan seperti gunung dan lavanya adalah hakikat ilmu. Sehingga mendaki gunung itu adalah sebagai metodenya. Dan belajar filsafat bagi orang awam itu dapat dilakukan tanpa menyebutkan filsafat itu sendiri atau yang sering disebut dengan elegi, sehingga filsafat dapat dipelajari dimanapun dan kapanpun.

§  Apakah hakikat malas dalam filsafat?
Malas itu adalah gejala jiwa. Sedangkan, tidak malas (rajin) itu berhasil menembus ruang dan waktu. Malas itu dapat diartikan sebagai tidak mensyukuri dan tidak memahami apa yang terjadi kemarin, saat ini, dan yang akan datang. Malas juga merupakan potensi (fatal dan vital) yang dimiliki setiap manusia, tetapi lain halnya dengan kebermanfaatannya. Tentu saja malas akan memiliki dampak negatif bagi diri kita.

§  Bagaimana usaha kita agar tidak terjebak oleh mitos?
Mitos itu berstruktur, ada ringan dan berat, simpel dan kompleks. Mitos yang kita miliki belum tentu merupakan mitos yang dimiliki orang lain. Kadang orang tidak dapat melampaui batas mitos (seperti batas budaya), sehingga terkadang mitos menyebabkan kita terkunci dengan budaya/mitos jaman dulu sejak kecil. Oleh karena itu, kita harus menaikkan dimensi, teknologi dan informasi. Namun menurut sisi praktisnya, mitos itu penting agar kita tidak semena-mena merusak lingkungan di sekitar kita.

§  Mitos itu memang ada manfaatnya, tetapi ketika sudah tumbuh besar dan dewasa kita harus dapat menjadi logos. Logos itu berhenti memikirkan, sedangkan mitos terus memikirkan. Kadang kita juga perlu menjadi lupa walaupun lupa itu dapat menjadikan suatu masalah. Namun, lupa itu juga sesuatu yang penting. Jika manusia tidak dapat lupa, maka akan stres. Ketika menghadapi suatu masalah, kecerdasan hati dan kecerdasan pikiran menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mengatasi masalah tersebut. Di dalam filsafat tidak ada yang salah. Hal ini tergantung dengan cara kita menyikapinya. Dari itulah kita bisa belajar melalui pengalaman yang pernah kita lalui sebelumnya.

§ Apakah mempunyai tekad yang kuat terhadap masa depan termasuk mendahului kodrat dari-Nya?
Itulah keterampilan hidup, yaitu menterjemahkan hermenitika antara doa dan usaha serta hati dan pikiran. Sehingga selalu ada tantangan dalam hidup ini. Ada saatnya kita bekerja keras dan sabar menunggu, serta berdoa. Agama meliputi hal-hal dunia dan akhirat. Hal ini dikarenakan keterbatasan manusia bahwa kodrat manusia itu relatif.

Itulah beberapa uraian singkat mengenai kuliah Filsafat Pendidikan Matematika. Sejak zaman dahulu, Matematika dan filsafat memang telah memiliki sejarah keterkaitan satu dengan yang lain. Sehingga, saat ini kita dapat memiliki pandangan yang lain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Matematika melalui filsafat.

0 comments:

Post a Comment